Beberapa tahun yang lalu, teman saya sebut saja namanya MILA mengalami shock luar biasa. Saat itu kebetulan dia dan suaminya sedang merayakan wedding anniversary mereka yang ke-23 tahun. Tiba – tiba temanku mendapatkan BBM yang bertanya : “ Mila, kamu ada dimana? Apakah kamu sedang bersama suamimu ?” Dengan bingung, Mila menjawab : “ Ya, aku bersama dengan suamiku sedang merayakankan wedding anniversary kami berdua, romantis lho say.” Namun tidak lama kemudian, ia mendapatkan jawaban : “ Di hotel itu, 9 tahun yang lalu, aku dan suamimu pertama kali bercinta.” Mila menyampaikan itu pada suaminya sambil marah – marah karena shock, shock berat. Suaminya terkejut, tidak membayangkan bahwa hal ini bisa diceritakan oleh selingkuhannya. Sejak hari itu, Mila mendapatkan cerita dari sahabatnya tentang keromantisan suami Mila padanya. Betapa sangat hancur hati Mila. Suaminya bisa begitu romantisnya pada wanita lain.
Sejak saat itu, kehidupan perkawinan mereka terganggu, tiap hari hanya ada bayangan kemesraan suaminya dengan temannya itu karena cerita temannya yang detail tentang romantisnya mereka terlintas setiap waktu. Setiap melihat wajah suaminya, terbayang kemesraannya dengan temannya itu. Apalagi saat mereka akan bermesraan. Hari – hari seperti neraka. Mereka adalah pasangan romantis yang selalu menjadi contoh teladan untuk kalangan mereka. Mereka sering diminta hadir dalam pesta perkawinan kemudian dijadikan contoh keluarga harmonis. Orangtua pengantin selalu berkata :” semoga perkawinan anak – anakku bisa seperti perkawinan kalian berdua”. Suami adalah orang terpandang dengan bisnis yang bagus. Suami juga adalah seorang ayah yang mengasihi tiga orang buah hati perkawinan mereka. Suami selama ini setia, mereka kemana – mana berdua, bersama. Temanku Mila adalah seorang entrepreneur yang sukses dengan banyak cabang di beberapa kota.
Namun semua keharmonisan mereka hancur hanya dengan sebuah kalimat BBM “ kami bercinta di hotel itu untuk pertama kali 9 tahun yang lalu”. Antara malu , benci, kecewa, hancur, tidak percaya diri, semua menguasai Mila. Ia terkejut, shock dan sedih. Dalam beberapa hari , terlihat Mila menjadi kurus, padahal biasanya dia diet selalu gagal. Suaminya yang terkejut berusaha menghiburnya dengan kerendahan hati yang tidak biasanya. Sebelum saat shock itu, suaminya adalah laki – laki angkuh dengan manhood-nya, merasa bahwa laki – laki harus selalu di posisi dihormati. Setiap kelihatan suaminya mulai usil melirik wanita lain, Mila selalu mengingatkan dan selama itu terlewati dengan “setia” (dalam ukuran Mila karena suaminya selalu bisa meyakinkannya bahwa ia adalah wanita satu-satunya yang dicintai).
Bertahun-tahun Mila hidup dalam bayangan pengkhianatan suaminya namun ia tidak memilih bercerai demi anak – anaknya. Anak – anaknya tahu dengan keadaan ini tapi Mila selalu meminta anak – anaknya untuk tetap menghormati ayahnya. Tahun demi tahun berlalu, seakan cinta telah tidak ada lagi diantara mereka. Maaf telah diberikan namun pengampunan tidak semudah Mila memberikan maaf demi anak – anaknya. Setiap hari Mila selalu bercerita tentang pesimistis dalam relasi suami istri. Setiap kami pergi jalan – jalan , Mila selalu berkata : “ hm belum tau ya suami mereka penipu.” Atau “ Hm …ibu – ibu tua itu romantis begitu pasti sudah melewati kisah seperti yang aku alami dan bertahan.”
Bertahun – tahun mila menjalani itu dan sang suami juga bertahun – tahun meyakinkan kembali bahwa hal itu tidak akan terulang lagi dan memang terbukti tidak terulang lagi, meski Mila tetap kurang percaya karena selama itu, sebelum pengakuan itu, Mila juga sering diberi kata-kata meyakinkan yang sama.
Mila tidak yakin bahwa cintanya akan tumbuh kembali sampai suatu hari, suaminya mulai melirik wanita lain, Mila begitu kuatir kehilangan suaminya. Sejak kekuatiran kehilangan suaminya, Mila mulai menyadari bahwa ternyata ia bertahan bukan karena anak – anak melainkan karena cintanya yang sangat besar terhadap suaminya.
Terkadang dalam kehidupan ini, banyak hal yang tidak kita sadari menjadi buruk karena ego. Kita kurang menyadari kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita yang baik. Saat kita tetap baik yang keluar dari kebaikan hati, selalu ada rahmat Tuhan disana. Saat kita membiarkan ego kita menguasai kita, rahmat Tuhan tidak maksimal efektif. Namun saat ego itu tersingkirkan, rahmat Tuhan bekerja dengan nyata.
Kisah Mila adalah sebuah kisah yang sangat menyakitkan untuk Mila, dimana Mila merasa kehilangan asa, kehilangan percaya diri, kehilangan kepercayaan dsbnya sampai ia tidak melihat sisi baik dari pasangannya bahkan menghakimi pasangan lain (tentu beda ukuran bagiku dan bagi orang lain yang tidak merasakannya), ahirnya rahmat Tuhan bekerja saat suaminya mulai akrab dengan wanita lain.
Tanpa cinta tulus yang sangat besar, Mila tak akan sanggup menerima kenyataan itu bahwa 9 tahun lebih suaminya telah berselingkuh dengan sahabat dekatnya yang adalah istri temannya sendiri. Begitu bejat kan ? Apalagi sang suami adalah seorang yang sangat tekun dalam menjalankan ibadahnya, papa yang baik, ipar yang baik, menantu yang baik, sepertinya tidak mungkin ia adalah laki – laki yang bejat. Namun kenyataannya mengejutkan Mila. Untung Mila adalah wanita sabar yang masih menyelamatkan perkawinan rivalnya, sahabatnya sendiri yang telah mengkhianatinya bertahun – tahun.
Saat ini, Mila dan suaminya sudah hidup dengan cinta mereka seperti saat sebelum BBM itu, bahkan saat ini, suami Mila begitu mencintai Mila karena dengan sikap Mila yang berusaha terus dan terus mengampuninya setelah “maaf’ itu, suami menyadari betapa Mila sangat mencintainya. Demikian pun juga Mila terhadap suaminya, bahkan dalam cinta yang mulai saling MEMAHAMI ini, kebahagiaan mereka lebih sempurna
.
0 comments:
Post a Comment