Hanya karena Kalimat Ini, Farah Dibunuh dengan Sadis


 Kasus penemuan jasad wanita dalam boks yang dibuang begitu saja di kolong Tol PIK, Penjaringan, Jakarta Utara menggemparkan warga. Setelah polisi mengindentifikasi, wanita itu bernama Farah Nikmah Ridhallah.

Farah adalah pegawai bank swasta berusia 23 tahun. Namun, dia tewas mengenaskan di tangan seorang pengusaha paruh baya hanya karena urusan ranjang.

Ibunda pun menangis histeris setelah tahu putri kesayangannya itu meninggal dunia karena dibunuh. Dia lemas saat melihat jasad Farah dimasukkan ke liang lahat.

Berikut berita terpopuler sepanjang hari kemarin terkait kematian wanita muda itu seperti dirangkum dalam 

1. Ini Kalimat yang Bikin Wanita dalam Kardus Dibunuh

Calvin alias CS membunuh Farah Nikmah Ridallah karena sakit hati dengan perkataan karyawan bank swasta itu. Calvin dan Farah adalah teman kencan semalam.

Awalnya, pada Jumat 8 Juli 2016 sekitar pukul 19.00 WIB Calvin menghubungi Farah melalui telepon dan Whatsapp agar datang ke apartemennya, Apartemen Aston Marina, Ancol, Jakarta Utara.

Kemudian Farah tiba di apartemen dan mengobrol di lobi dengan Calvin. Keduanya lalu naik ke kamar Calvin dan melakukan hubungan intim sekitar pukul 21.00 WIB. Farah diberi imbalan Rp 4 juta oleh Calvin. Keduanya lalu tidur bersama hingga pagi.

Keesokan harinya, pada Sabtu 9 Juli 2016, Farah dan Calvin makan siang di lantai 2 Apartemen Aston Marina. Kemudian, Calvin mengajak korban kembali berhubungan badan. Namun Farah menolaknya. Sambil berkata 'kamu keluarnya cepet, ngapain diterusin lagi, lagian saya juga sudah dicari orangtua saya'.


"Atas perkataan korban tersebut, pelaku kecewa dan marah, sehingga pelaku memukul korbannya di bagian kepala belakang dan korban terjatuh, lalu dicekik sampai korban meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono.

Setelah Farah meninggal, Calvin langsung memasukkan jasadnya ke boks plastik dengan dialasi seprei bermotif kotak-kotak berwarna pink. Kemudian diberi kapur barus dan dilakban rapi, serta diikat oleh tali plastik berwarna biru.

Kemudian, Awi menuturkan, Calvin membawa boks berisi jasad Farah menggunakan troli dari apartemen pada pukul 20.00 WIB dan turun ke basement. Calvin kemudian memasukkan koper itu ke mobil rental jenis Suzuki Ertiga. Kemudian Calvin membuang jasad Farah di kolong Tol Pantai Indah Kapuk.

Polisi kini tengah memeriksa Calvin dan menyita barang bukti berupa sisa tali rafia warna biru, sisa lakban warna putih, CCTV apartemen, handphone milik Calvin dan tongkat kayu.


2. Ibunda Menangis Histeris Saat Jasad Farah Dimakamkan

Farah Nikmah Ridhallah (23), korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan di dalam boks plastik di kolong Tol Pantai Indah Kapuk (PIK), Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, dimakamkan hari ini. Dia dikebumikan di tempat pemakaman umum dekat dengan rumahnya di Jalan Raden Fatah Nomor 17, Kelurahan Sudimara Barat, RT 002/06, Ciledug, Kota Tangerang.

Sebelum dimakamkan, jenazah Farah dibawa ke rumah duka sekitar pukul 10.00 WIB pagi tadi. Setelah disemayamkan sekitar satu jam, barulah sekitar pukul 11.00 WIB, Farah dimakamkan di TPU yang hanya berjarak 200 meter dari rumahnya.

Dalam pemakaman tersebut, terlihat ibu Farah yang mengenakan mukena menangis histeris menyaksikan jenazah anaknya dimasukkan ke liang lahat.

"Ya Allah, Nak," lirihnya sembari terus menangis dan jatuh lemas.

Kejadian tersebut membuat sanak saudara yang hadir ikut menangis histeris. Bahkan, ibu Farah harus dibopong saat meninggalkan pemakaman


Jasad Farah ditemukan di dalam boks di kolong Tol Pantai Indah Kapuk (PIK), Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa, 12 Juli 2016 sekitar pukul 14.30 WIB. Pada saat ditemukan, korban dalam posisi meringkuk di dalam boks dengan kondisi tangan terikat.

Polisi kemudian menangkap tersangka pembunuhnya pada Rabu Subuh tadi di Apartemen Aston Marina Tower B lantai 27 unit BJ, Pademangan, Jakarta Utara, pukul 04.05 WIB.

Berdasarkan keterangan pelaku, yakni Calvin alias CS, dia telah menyewa korban, Farah Nikmah, senilai Rp 4 juta per malam. "Di-booking Rp 4 juta," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Awi Setiyono.

Farah tewas setelah CS memukul dan mencekiknya. CS membunuhnya karena korban menolak berhubungan badan lagi di pagi hari setelah semalaman berkencan.

"Kemudian besok paginya ternyata dia ini minta lagi, kemudian ditolak dengan kata-kata mengejek pelaku," ujar Awi. CS pun sakit hati dengan perkataan Farah, sehingga dia marah lalu memukul dan mencekik korban.

"Setelah meninggal, jasadnya dimasukkan kotak kemudian dibawa ke kolong jembatan," ucap Awi.


3. Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Kardus di Tol PIK

Seorang wanita ditemukan tewas di kolong Tol PIK, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa 12 Juli. Jasadnya terbujur kaku di dalam boks --sebelumnya disebut dalam kardus--.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Yuli Yusman membeberkan kronologi pembunuhan wanita bernama Farah Nikmah Ridhallah itu. Menurut Yusman, awalnya pelaku Calvin Soepargo berkenalan dengan korban pada 8 Juli 2016.

"Usai perkenalan, keduanya langsung berkencan dengan harga Rp 4 juta untuk satu hari (24 jam). Namun ternyata pelaku meminta waktu tambahan dan korban menolak," ujar Yusman di Polsek Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/7/2016).

Penolakan korban, lanjut dia, dibarengi dengan celetukan 'loyo' kepada pelaku. Karena emosi, pelaku lalu memukul korban dengan kayu dari belakang dan mencekiknya hingga tewas.



"Korban lalu dimasukkan ke dalam boks kontainer dan dibuang ke kolong tol Jakarta Lingkar Luar Barat Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, menggunakan mobil rental dengan nomor polisi B 1567 BIQ," kata dia.

Atas tindakannya, pelaku terancam Pasal 338 KUHP dengan maksimal hukuman 15 tahun penjara.

0 comments:

Post a Comment