Seorang laki-laki datang ke Institute of science merupakan tempat para peneliti memperagakan hasil penemuan mereka dan mendapatkan hak patent bagi penemuan tersebut. "Saya telah menemukan alat untuk membuat manusia bisa berbicara dengan manusia lain di tempat yang berjauhan."
"Dan saya menamakan alat itu ... TELEPON," katanya. Para hadirin terkagum-kagum. Tak lama kemudian, datang lagi dua orang bersaudara. "Kami telah menemukan alat untuk membuat manusia bisa terbang seperti burung. Dan kami menamakan alat itu ... PESAWAT TERBANG."
Para hadirin semakin kagum. Tiba-tiba, datanglah seseorang dari Indonesia. "Saya telah menemukan alat untuk bisa membuat Manusia bisa berjalan menembus dinding, kaca dan besi," katanya. Para hadirin Hebohh besar. "Dan Saya menamakan alat itu ... PINTU."
Surat untuk Istri:
Seorang pria sedang berlibur ke Bali. Istrinya sedang dalam perjalanan bisnis ke Jakarta dan berencana untuk bergabung pada keesokan harinya. Ketika sampai di hotel, pria itu memutuskan untuk mengirimkan e-mail ke istrinya.
Karena tidak berhasil menemukan kertas memo dimana dia mencatat alamat e-mail istrinya tersebut, maka dia mencoba untuk sebisa-bisanya mengirimkan e-mail keistrinya. Sialnya, dia melupakan satu hurup dan e-mail tersebut melesat langsung menuju ke seorang wanita yang suaminya baru saja meninggal satu hari sebelumnya.
Saat wanita yang sedang berduka itu mengecek isi e-mail tersebut, ia berteriak dengan hebat lalu jatuh kelantai dan meninggal seketika. Keluarganya segera berlari ke dalam ruangannya dan melihat isi surat di layar komputer.
"Istriku tercinta, Aku baru saja sampai. Segala sesuatu telah disiapkan untuk kedatanganmu besok."
Karena tidak berhasil menemukan kertas memo dimana dia mencatat alamat e-mail istrinya tersebut, maka dia mencoba untuk sebisa-bisanya mengirimkan e-mail keistrinya. Sialnya, dia melupakan satu hurup dan e-mail tersebut melesat langsung menuju ke seorang wanita yang suaminya baru saja meninggal satu hari sebelumnya.
Saat wanita yang sedang berduka itu mengecek isi e-mail tersebut, ia berteriak dengan hebat lalu jatuh kelantai dan meninggal seketika. Keluarganya segera berlari ke dalam ruangannya dan melihat isi surat di layar komputer.
"Istriku tercinta, Aku baru saja sampai. Segala sesuatu telah disiapkan untuk kedatanganmu besok."
Takut Didenda:
Seorang bapak yang sangat-sangat pelit diajak anak tersayangnya untuk naik helikopter. Awalnya si bapak tidak setuju karena harus bayar tapi karena sayang dengan anaknya ia pun setuju.
Setelah sampai di tempat heli, si pilot bilang "Naik bayar U$100, kalau anda bicara diatas nanti didenda U$500 tapi kalau anda tidak bicara sepatah katapun akan saya kasih U$1000."
Setelah setuju dengan perjanjian tersebut, heli diterbangkan oleh pilot dengan cara manuver dan jungkir balik diatas. Setelah sampai mendarat si pilot bilang ke bapak pelit tadi, "Wah anda hebat, tidak bicara sepatah katapun."
Si bapak bilang, "Sebenarnya saya mau bicara tadi, tapi takut didenda." "Anda mau bilang apa?" tanya si pilot. "Anak saya jatuh," jawab si Bapak.
Setelah sampai di tempat heli, si pilot bilang "Naik bayar U$100, kalau anda bicara diatas nanti didenda U$500 tapi kalau anda tidak bicara sepatah katapun akan saya kasih U$1000."
Setelah setuju dengan perjanjian tersebut, heli diterbangkan oleh pilot dengan cara manuver dan jungkir balik diatas. Setelah sampai mendarat si pilot bilang ke bapak pelit tadi, "Wah anda hebat, tidak bicara sepatah katapun."
Si bapak bilang, "Sebenarnya saya mau bicara tadi, tapi takut didenda." "Anda mau bilang apa?" tanya si pilot. "Anak saya jatuh," jawab si Bapak.
Anak yang Pandai Menghitung :
Di Kelas 1A sedang dimulai pelajaran menghitung. Bu Guru bertanya kepada murid-muridnya,
"Siapa yang bisa berhitung?"
Seorang anak bernama Noel mengangkat tangan.
"Benar kamu bisa berhitung?"
"Bisa Bu. Ayah yang mengajari."
"Baik, coba kita lihat. Setelah tiga, berapa?"
"Empat."
"Bagus. Setelah enam?"
"Tujuh."
"Setelah sembilan?"
"Sepuluh," jawab si noel.
"Bagus sekali. Rupanya ayahmu benar-benar tahu bagaimana mengajar berhitung. Lalu setelah sepuluh?" tanya Bu Guru lagi.
Dengan senyum penuh keyakinan, si Noel menjawab, "Jack, Queen, King, lalu AS."
"Siapa yang bisa berhitung?"
Seorang anak bernama Noel mengangkat tangan.
"Benar kamu bisa berhitung?"
"Bisa Bu. Ayah yang mengajari."
"Baik, coba kita lihat. Setelah tiga, berapa?"
"Empat."
"Bagus. Setelah enam?"
"Tujuh."
"Setelah sembilan?"
"Sepuluh," jawab si noel.
"Bagus sekali. Rupanya ayahmu benar-benar tahu bagaimana mengajar berhitung. Lalu setelah sepuluh?" tanya Bu Guru lagi.
Dengan senyum penuh keyakinan, si Noel menjawab, "Jack, Queen, King, lalu AS."
Periksa Sperma :
Seorang kakek tua berusia 85 tahun pergi mengunjungi dokter kelamin untuk memeriksa kandungan spermanya. Sang dokter mengambil sebuah toples kecil dan berkata, "Bawa toples kecil ini pulang, dan bawa kembali esok hari dengan contoh sperma Anda di dalamnya."
Keesokannya kakek tua tersebut datang kembali ke klinik dan memberikan toples kecil itu kepada sang dokter. Akan tetapi toples kecil itu masih kosong seperti kemarin, bersih dan tidak ada sedikit sperma pun d idalamnya.
Sang dokter bertanya mengapa toples itu masih kosong, dan sang kakek tua menjawab, "Begini dok, saya sudah coba dengan tangan kanan saya, tapi tidak bisa. Saya coba dengan tangan kiri saya, tetap tidak bisa."
"Lalu saya minta bantuan isteri saya. Ia gunakan tangan kanannya, tidak bisa. Ia gunakan tangan kirinya, tetap tidak bisa. Istri saya mencoba dengan mulut, tapi masih tidak bisa juga," ungkap sang Kakek
"Kami akhirnya memanggil Arlin gadis tetangga sebelah. Ia mencoba dengan tangan kanan, tapi tidak bisa. Ia mencoba dengan tangan kiri, tetap tidak bisa. Ia mencoba dengan kedua tangannya, masih tidak bisa juga. Dicoba diapit dengan ketiak Arlin masih tidak bisa juga. Bahkan Arlin sudah mencoba dengan menjepit di antara kedua pahanya, tetapi tidak bisa juga," ungkap kakek tua.
"Bapak sampai minta bantuan gadis tetangga sebelah???," tanya sang dokter sambil takjub.
"Iya, dan sampai sekarang saya, istri saya dan Arlin tetap tidak bisa membuka tutup toples ini," jelas kakek tua.
Keesokannya kakek tua tersebut datang kembali ke klinik dan memberikan toples kecil itu kepada sang dokter. Akan tetapi toples kecil itu masih kosong seperti kemarin, bersih dan tidak ada sedikit sperma pun d idalamnya.
Sang dokter bertanya mengapa toples itu masih kosong, dan sang kakek tua menjawab, "Begini dok, saya sudah coba dengan tangan kanan saya, tapi tidak bisa. Saya coba dengan tangan kiri saya, tetap tidak bisa."
"Lalu saya minta bantuan isteri saya. Ia gunakan tangan kanannya, tidak bisa. Ia gunakan tangan kirinya, tetap tidak bisa. Istri saya mencoba dengan mulut, tapi masih tidak bisa juga," ungkap sang Kakek
"Kami akhirnya memanggil Arlin gadis tetangga sebelah. Ia mencoba dengan tangan kanan, tapi tidak bisa. Ia mencoba dengan tangan kiri, tetap tidak bisa. Ia mencoba dengan kedua tangannya, masih tidak bisa juga. Dicoba diapit dengan ketiak Arlin masih tidak bisa juga. Bahkan Arlin sudah mencoba dengan menjepit di antara kedua pahanya, tetapi tidak bisa juga," ungkap kakek tua.
"Bapak sampai minta bantuan gadis tetangga sebelah???," tanya sang dokter sambil takjub.
"Iya, dan sampai sekarang saya, istri saya dan Arlin tetap tidak bisa membuka tutup toples ini," jelas kakek tua.
Lebih Sayang Ayah atau Ibu :
Sebuah keluarga sedang dilanda masalah dan berada di ambang perceraian. Pada suatu siang terjadilah percakapan antara Ayah dengan Anaknya.
Ayah : Siapa yang paling kamu sukai Ayah atau Ibu?
Anak : Dua-duanya Yah!
Ayah : Serius ini. Ayah atau Ibu?
Anak : Iya, dua-duanya!
Ayah : Oke, gimana kalo Ayah pergi ke Amerika terus Ibumu pergi ke Paris? Kemana kamu akan ikut?
Anak : Paris yah...!!
Ayah : Berarti kamu lebih sayang sama Ibumu?
Anak : Nggak, cuma Paris kan lebih indah dari Amerika.
Ayah : Naah, kalo Ayah yang ke Paris terus Ibumu ke Amerika, kemana kamu akan ikut..?
Anak : Amerika..!!
Ayah : Kenapa??
Anak : Kan tadi aku udah ke Paris!!
Ayah : Siapa yang paling kamu sukai Ayah atau Ibu?
Anak : Dua-duanya Yah!
Ayah : Serius ini. Ayah atau Ibu?
Anak : Iya, dua-duanya!
Ayah : Oke, gimana kalo Ayah pergi ke Amerika terus Ibumu pergi ke Paris? Kemana kamu akan ikut?
Anak : Paris yah...!!
Ayah : Berarti kamu lebih sayang sama Ibumu?
Anak : Nggak, cuma Paris kan lebih indah dari Amerika.
Ayah : Naah, kalo Ayah yang ke Paris terus Ibumu ke Amerika, kemana kamu akan ikut..?
Anak : Amerika..!!
Ayah : Kenapa??
Anak : Kan tadi aku udah ke Paris!!
Sudah Pernah Digunting:
Wanto baru saja menyelesaikan upacara pernikahannya dengan Tukiyem. Tapi pada malam pertama mereka tidak langsung berhubungan intim, karena lelah sehabis menjalani pesta. Pada malam itu mereka hanya mengisi malam dengan makan bakso di dalam kamar.
Sementara tanpa sepengetahuan mereka, Ibunya Wanto menguping dari balik pintu dan mendengarkan pembicaraan mereka.
Tukiyem: "Mas, sudah dikocok-kocok nggak keluar-keluar. (Sambil mengocok botol sambal)"
Wanto: "Jelas saja, lobangnya kekecilan!"
Tukiyem: "Ya sudah, ujungnya saya gunting saja!"
Ibunya Wanto langsung kaget, mendobrak pintu kamar dan berteriak, "Jangan! dulu sudah pernah digunting!"
Wanto & Tukiyem: **#@##^%&??!!!
Sementara tanpa sepengetahuan mereka, Ibunya Wanto menguping dari balik pintu dan mendengarkan pembicaraan mereka.
Tukiyem: "Mas, sudah dikocok-kocok nggak keluar-keluar. (Sambil mengocok botol sambal)"
Wanto: "Jelas saja, lobangnya kekecilan!"
Tukiyem: "Ya sudah, ujungnya saya gunting saja!"
Ibunya Wanto langsung kaget, mendobrak pintu kamar dan berteriak, "Jangan! dulu sudah pernah digunting!"
Wanto & Tukiyem: **#@##^%&??!!!
Gimana lucu dan seru ga cerita nya
Sambil baca yuk gabung di www.sahabatpk.com
Agen judi online terpercaya se- asia
Sambil baca yuk gabung di www.sahabatpk.com
Agen judi online terpercaya se- asia
0 comments:
Post a Comment